Rabu, 23 September 2009

Zikir


Pertanyaan yang banyak diutarakan mengenai zikir antara lain adalah:
Bagaimana pada umumnya para ulama dari keempat Mahzab berpendapat mengenai zikir? Apakah zikir mempunyai dasar dalam al-Quran dan hadis? Salafi menuduh orang yang duduk berzikir bersama--baik dengan keras maupun dalam hati--sebagai penyimpangan dan klenik.
Dapatkah zikir dilakukan dengan suara keras atau dalam hati? Beberapa Salafi berkeberatan dengan zikir dengan suara keras (zahar) dan menegaskan bahwa zikir harus dilakukan dalam hati (khafi), sementara yang lain berpendapat sebaliknya.
Dapatkah zikir dilakukan secara bersama-sama atau harus dilakukan secara individu? Beberapa Salafi keberatan jika dilakukan secara berkelompok, mereka menyatakan bahwa zikir harus dilakukan oleh setiap individu, tetapi yang lain keberatan kalau dilakukan secara individu sebab menurut mereka itu berarti anti sosial dan seperti di biara atau kuil.
Dapatkah zikir dilakukan secara teratur dan frekuentif? Beberapa Salafi keberatan dengan hal ini sebab penekanan yang berlebihan terhadap zikir dapat mengganggu seseorang dari usaha mencari uang, belajar, konferensi, atau jihad.
Dapatkah ada gerakan ketika berzikir? Salafi menginginkan agar orang tidak bergerak ketika melakukan zikir. Mereka akan keberatan jika ada yang melakukannya (bergerak atau bergoyang).
Dapatkah zikir dilakukan dalam suasana yang remang-remang?
Dapatkah nama Allah diucapkan selama berzikir? Salafi menyatakan tidak!
Dapatkah tasbih digunakan untuk menghitung bilangan-bilangan dalam zikir? Beberapa �Salafi� menuduh bahwa hal itu adalah bid’ah dan sesat.

Tidak ada komentar: