Rabu, 23 September 2009

Mencari Pengetahuan Suci dari Sumber-Sumber Surgawi


Friday, 28 August 2009 06:29

Mawlana Shaykh Nazim Adil Al-Haqqani Sultanul Awliya
Thursday, Aug 20, 2009 | Lefke CY

Dastuur ya Sayyidii, madad ya RijaalAllah. Allahu akbar, Allahu akbar, la ilaha ill-Llah, Allahu Akbar, Allahu akbar wa lillahi ’l-hamd. Alfu ’sh-shalaat alfu ’s-salaam `alayk wa `ala aalika wa shahabatik wa `ala ummatik Ya Rasulullah.

Asyfa` lana, berikanlah syafaatmu untuk umatmu. Dan kita memberikan penghormatan setinggi-tingginya, penghormatan terbaik yang dapat kita lakukan kepada Allah SWT, Sang Pencipta dan kepada hamba-Nya yang tercinta dan paling mulia, Sayyidina Muhammad SAW, sebelumnya tidak pernah ada seorang manusia pun seperti beliau, dan setelah beliau tidak pula akan diciptakan manusia seperti beliau hingga seterusnya, hingga masa abadi.

Semoga Allah SWT mengampuni kita demi kehormatan bulan suci Ramadan. Kita baru saja memasukinya, setelah dua jam, kita memasuki bulan tersuci di tahun ini.

Marhaban, marhaban, Ya syahr al-rahmat, ya Syahr ramadan, ya Rabbii bi jaahi habiibik al-musthafa wa bi jaahi Ramadan ampunilah kami dan berikan berkah-Mu kepada umat hamba-Mu tercinta, Sayyidina Muhammad SAW.

Dan kita mengucapkan a`udzu billahi min asy-syaythaan ir-rajiim dan Bismillahi ’r-Rahmani ’r-Rahiim dan madad ya Sultan al-Awliya, meminta dukungan suci dari surga. Jika tidak ada dukungan suci, kita tidak dapat melakukan apa-apa.

As-salaamu `alaykum! Wahai makhluk Tuhan kami yang terhormat. Para deputi Tuhan kami.

Al-Qur'an suci, ia ada sejak masa pra azali hingga masa azali. Quran suci. Quran suci, itu adalah Firman Suci dari Tuhan kita yang Maha Kuasa dan itu ditujukan untuk umat Nabi Penutup, Nabi tercinta, Sayyidina Muhammad SAW. Quran diberikan kepada mereka untuk mengetahui posisi mereka, mengetahui tujuan mereka, untuk mengetahui untuk apa atau untuk apa maksud kita diciptakan.

Sepanjang, wahai manusia, kalian tidak tahu tentang diri kalian, tentang awal kalian, tentang keberadaan kalian yang bersifat sementara di planet ini dan setelah waktu yang singkat itu, kita pun meninggal. Kemarin ada jutaan orang yang masih hidup dan hari ini mereka telah tiada. Kemarin jutaan orang masih ada dan hari mereka mereka telah meninggal, mereka telah tiada.

Itulah alasan bagi kata-kata suci Nabi SAW, beliau mendorong umatnya untuk mengenal, mendapatkan ilmu dari pengetahuan suci. Pengetahuan suci--di luar ini pengetahuan yang dikejar orang bukanlah apa-apa. Mengajarkan orang sesuatu, tetapi ajaran itu tidak memberi kehormatan. Ketika mereka berada di planet ini, semasa hidup dan ketika sudah meninggal dari dunia ini--musnah dan pengetahuan mereka juga musnah, dari awal hingga akhir.

Itu bukanlah pengetahuan yang diberikan oleh Nabi SAW kepada manusia, yang wajib untuk diketahui. Untuk mengetahui Bahasa Arab, untuk mengetahui pengetahuan yang wajib telah tertulis bagi manusia untuk mempelajarinya dan untuk mengetahui apa itu, perintah surgawi itu disampaikan kepada Nabi Penutup SAW dan beliau memerintahkan dan beliau mengatakan kepada seluruh umat bahwa menuntut ilmu adalah suatu kewajiban dari surga kepada kalian. Sebelum perkara-perkara yang lain, surga mewajibkan orang untuk menuntut ilmu dan untuk mengenal tentang diri mereka sendiri.

Bagi manusia, tidak tertulis kewajiban untuk mempelajari sesuatu dari dunia materi ini, sesuatu yang menjadi penolong bagi tubuh fisik mereka. Itu bukanlah ilmu yang kini dipejari orang, melalui pengetahuan itu orang ingin agar mereka dapat membantu tubuh fisik mereka. Tetapi itu bukanlah apa yang dikatakan oleh Nabi SAW untuk dipelajari, agar dapat memberikan kesenangan bagi kalian di planet ini, bukan. Itu bukanlah target sejatinya, bukan!

Ilmu yang diwajibkan oleh Nabi SAW untuk dipelajari manusia bukanlah untuk tubuh fisik kita. Kalian boleh mengetahui tentang tubuh fisik kalian tetapi pada akhirnya kalian akan menjadi debu dan para nabi tidak pernah menyibukkan diri dengan sesuatu yang pada akhirnya tidak berarti apa-apa. Para nabi, mereka mempunyai 'uluw usy-syaan - posisi-posisi yang tinggi, derajat yang tinggi di Hadirat Ilahi, mereka membawa ilmu dari Hadirat Ilahi, dari Tuhan pemilik surga.

Jangan berpikir bahwa mereka membawa ajaran dari tubuh fisik kalian untuk membuatnya senang dan untuk melakukan sesuatu agar tubuh fisik kalian senang atau untuk membuat kehidupan fisik kalian menjadi lebih mudah. Kini apa yang dipelajari orang sebagai suatu ilmu adalah hanya untuk membuat tubuh fisik kita senang dan dapat menikmati kesenangan. Bukan, karena apa yang berasal dari tubuh fisik kita hanya untuk waktu yang singkat dan pada akhirnya kalian akan menjadi debu.

[Tidak ada suara...terputus]

Allahumma shalli `ala Sayyidina Muhammad wa `ala aali Sayyidina Muhammad

...makan segala sesuatu melalui kalian?

“Wahai saudaraku, aku baru lupa mengenai hal itu. Aku akan melihat di dalam buku saya di mana ia tertulis.” Itu artinya bahwa ingatannya akan berkurang hingga ke titik nol. Kita tidak ingin memberikan energi kita dan aktivitas kita dan kemampuan kita untuk sesuatu yang pada akhirnya menjadi nol. Oleh sebab itu kita berpegang pada apa yang dikatakan oleh para nabi, berpegang teguh, tsaabit, mengikat ilmu yang tidak dapat dilupakan. Tidak. Ilmu semacam itu datang kepada manusia melalui makhluk surgawi, dari makhluk surgawi kepada orang-orang suci, mereka dapat memberi kalian ilmu-ilmu surgawi. Oleh sebab itu Nabi SAW bersabda, "Wahai manusia! Mintalah ilmu sejati yang dapat kalian pelajari dari orang-orang suci."

Orang-orang suci merupakan orang-orang yang terpilih untuk berada pada level-level surgawi. Pertama Tuhan pemilik surga memberikan beberapa orang yang terpilih, di mana mereka dapat menjejakkan satu kaki di bumi dan kaki lainnya di surga. Mereka dapat mengambil ilmu-ilmu sejati dari surga. Mustahil untuk mengambil ilmu-ilmu sejati dari bumi. Tidak akan pernah, oleh sebab itu orang-orang kini akan melepas (ilmunya), melepaskan, dan akan berakhir. Mereka akan sampai pada titik penghabisan, mereka akan sampai pada titik nol.

Jika tempat di mana mereka memulai sampai pada titik yang sama dalam lingkaran, titik yang sama di mana kalian bermula, lalu naik, naik dan kemudian turun, turun hingga kembali ke titik awal di mana kalian mulai. Ilmu mereka berkurang, berkurang dan akhirnya mencapai titik nol. Benar atau tidak?
Oleh sebab itu Nabi SAW bersabda bahwa kutu yang memakan buku adalah seperti ini, ada alasan ia makan. Ia memakan ilmu kalian sampai kalian sampai pada titik awal--kosong- -berawal dari kekosongan dan berakhir pada kekosongan.

Dan mustahil bagi orang surgawi, seorang nabi yang memerintahkan kepada orang-orang, "Wahai manusia, mintalah lebih banyak ilmu, bukannya ilmu duniawi, bukan, itu bukan ilmu tentang sisi materi kita. Bukan! Itu adalah susuatu yang lain. Sesuatu yang lain, di mana kini kalian berada di dalamnya. Ia datang ke dalam hati saya untuk disampaikan ke seluruh manusia, saya katakan kepada mereka, "Kalian berawal dari nol lalu lupa dan berakhir pada titik nol juga.

Para nabi tidak memerintahkan manusia untuk melakukan sesuatu yang akan berakhir sia-sia. Jika kalian ingin mengetahui sesuatu tentang kehidupan materi ini, kalian juga dipersilakan, tetapi bila kalian menginginkan ilmu sejati, kalian harus mengikuti orang surgawi yang mengajarkan kalian dan membawa kalian dari level bintang menuju level malaikat. Kalian meraih kesenangan surgawi!

Wahai manusia! Jangan tinggalkan diri kalian dengan menyibukkan diri pada kehidupan yang bersifat materi--dengan menjadi doktor, insinyur, atau menjadi sesuatu. untuk mengetahui siapa yang mempunyai wewenang di dalamnya. Pada akhirnya tubuh fisik kalian akan menjadi debu. Semoga Allah mengampuni kita.

Wahai manusia! bulan suci telah datang. Bulan suci, cobalah dan ini merupakan karunia lain dari Tuhan pemilik surga, bahwa kita dapat melakukan tadaarik, yatadaarak, kita dapat menggunakannya, merupakan kesempatan bagi diri kita melalui bulan suci ini untuk mempelajari ilmu sejati, mengenai realitas, mengenai makhluk sejati, dan eksistensi mereka melalui surga.

Ikutilah, ikutilah orang-orang semacam itu, di mana mereka telah dikaruniai oleh Tuhan pemilik surga, melalui para utusan-Nya. Ambillah ilmu sejati. Saya menyesal untuk mengatakan bahwa kini tak seorang pun yang peduli dengan kitab suci dan di universitas mereka dicegah untuk mengambil sesuatu dan berbicara sesuatu dari kitab suci, dan itulah puncak terjadinya kebodohan.

Orang-orang itu pada akhirnya akan menjadi seperti anak kecil, tidak tahu apa-apa. Dan wasiat saya, wasiat surgawi, melalui para nabi-Nya, khususnya nasihat surgawi bagi seluruh umat di masa ini, di mana mereka merupakan umat Muhammad SAW (Mawlana berdiri) agar mereka mengikutinya, mengikuti jejaknya. Mereka akan mencapai suatu level yang tidak dapat kalian raih, yang lain akan jatuh.

Wahai manusia!
Dumm, dumm, dumm.

“dumm” itu berarti kalilan harus melanjutkan, meneliti realitas melalui hidup kalian yang singkat. Jika kalian dapat menjaga hanta (koneksi sirkuit), rantai, kait, di mana kalian dapat mengaitkan diri kalian kepadanya, kalian akan mencapai level di mana sampai sekarang orang belum mencapainya.

Wahai manusia, berusahalah untuk meraih level itu, untuk bersama dengan para nabi dan bersama dengan orang-orang suci, dengan makhluk surgawi, para malaikat. Semoga Allah mengampuni kita. Amiin!

Ini adalah awal, bagi kehormatan bulan suci Ramadan dan saya menanti apa yang akan datang jika saya masih hidup dan apa yang akan datang melalui bulan suci ini merupakan nasihat yang penting untuk membangkitkan seluruh umat dan untuk bangkit, tidak lagi mabuk, meminum anggur setan. Tinggalkan itu dan datanglah pada kebenaran.

Semoga Allah mengampuni kita.

(Mawlana bernyanyi)

Huwww, Huuuw, Huww, Huuw, Huuwuwww,
Huuuuuuw, Huww Huuuw, Huuw, Huuuuuw,
Huuw, Huuwww, Huuuuuw, Huwww

Kau, Huwww, Kau, Kau, hanya Satu,
hanya Satu, wahai Tuhan kami. Fatiha

Wa min Allah at Tawfiq

Tidak ada komentar: